Percakapan yang memusingkan, membuat hati Nisa geram. ”Rasanya kesal,
ingin pergi dan melarikan diri dan tidak mau berjumpa lagi dengan
mereka semua, kawan-kawan yang hanya suka arisan dengan dalih pengajian,
membosankan, bukan menambah iman malah menambah persoalan,” geram Nisa
dalam hati.
Suara-suara yang berisik yang semakin sering
terdengar membuat Nisa geram, pusing dan kesal. Bahkan terkadang
percakapan itu dilanjutkan dengan dering telepon, sms yang masuk dan
ting tang ting tung bunyi blackberry, membahas kelanjutan percakapan
yang sama dan hal ini semakin membuat Nisa semakin menderita.
“Sudah
Nisa, cari saja suami yang lain, apakah kamu tidak melihat banyak
lelaki yang sekarang ingin punya istri baik-baik, solehah, pakai
kerudung kayak kamu..” sergah Rani dengan sangat semangat. “Kamu tuh
masih sangat cantik Nisaa.., dengan suami yang kerjanya gak jelas,
sakit-sakitan pula, apalagi sih yang kamu cari, suami bukannya
menguntungkan malah menyusahkan istri,” bu Aisyah yang berwajah manis
walau sudah mulai berumur menegaskan kembali pernyataan kawan-kawan Nisa
dipengajian Al Hidayah tersebut.
Serentak masalah Nisa
menjadi masalah orang banyak. Dengan wajah dan suara penuh simpati dari
sepuluh anggota pengajian yang rutin Nisa datangi setiap minggu,
bergantian memberikan saran dan banyak sekali masukan yang intinya satu,
tinggalkan sang suami dan cari yang lain. Memangnya mudah apa mencari
suami baru, kok rasanya seperti mengganti sepatu baru.
Lagipula
Nisa ingat, dahulu Nisa lah yang dicari, bukan sang suami yang dipilih,
namun suaminya yang sekarang entah mengapa menjadi sering
sakit-sakitan, murung dan emosi tinggi terutama ketika gejala PHK
menghujam tempat sang suami bekerja. Hal ini membuat Nisa menjadi
semakin tidak bahagia dengan rumah tangga yang baru diarungi selama
setahun setengah.
Awalnya Nisa hanya bercerita kepada
salah seorang kawannya saja. Hal ini dikarenakan sang ustadz dipengajian
berganti-ganti maka tidak mungkin menceritakan masalah pribadi kepada
sang ustadz.
Namun karena kawannya bingung musti menjawab
apa kepada Nisa dan Nisa pun sering menangis di hadapan kawannya, maka
sang kawan membawa masalah Nisa kepada kawan-kawannya yang lain, yang
sayangnya solusi berdatangan dengan penuh perhatian, yang semuanya
berlandaskan pada emosi dan pemikiran saja .
Bahkan dalam menjawab
masalah Nisa seorang ustadz pun tidak memakai Al Quran dan Al Hadist
dan semuanya merasa solusinya yang paling benar.Pertanyaannya
sekarang haruskah Nisa menceritakan permasalahannya kepada kawan yang
tidak paham agama dan haruskah kondisi suaminya diceritakan pada orang
lain. Bukankah suami baik atau buruk merupakan pakaian kita, yang harus
kita jaga aibnya dan kita tutupi.
“..isteri-isteri kamu; mereka adalah Pakaian bagimu, dan kamupun adalah Pakaian bagi mereka…” (QS. Al-Baqarah [2] : 187)
Betapa
akan tidak nyamannya Nisa bila kondisi keluarganya nantiya sudah
membaik dimana suaminya sudah mendapatkan pekerjaan lain yang mungkin
lebih baik serta kondisi keimanan sang suami sudah membaik, sehingga
lebih mampu mengendalikan diri dan emosi serta suasana keluarganya sudah
nyaman namun semua kawan-kawannya masih memandang suaminya Nisa dengan
negatif. Dan yang lebih parah lagi bila Nisa mengikuti saran
kawan-kawannya yang menganjurkan Nisa untuk mencari suami yang lain yang
lebih baik.
“..boleh jadi kamu membenci sesuatu,
padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai
sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu
tidak Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah [2] : 216)
Sebaiknya
memang semua permasalahan antara suami dan istri itu diketahui dan
diselesaikan berdua saja atau dengan mencari orang terdekat saja yang
bisa dipercaya dari kalangan keluarga dan memiliki pemahaman dan pondasi
agama yang kuat.
Bukankah masalah memang ada untuk diselesaikan dalam rangka menguji keimanan, bukan untuk sekedar disebarluaskan. Wallahu'alam.
Sumber: https://www.facebook.com/notes/untung-rahmatulloh/-dilarang-menyebarkan-aib-suami-/10150394208002932
No comments:
Post a Comment
PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Sudah Berkunjung ke Wabsite Saya...