MESIR - Jika Yaser Barhami, pemimpin dakwah Salafy di Mesir menyebut tragedi
Rab'ah dengan "simbol arogansi Ikhwan" dan menyebut Ikhwan sebagai
"gerakan haus darah\alharaokah ad-damawiyyyah".
Lebih
menyakitkan lagi, perkataan Ali Gumu'ah, mantan Mufti Mesir dan dijuluki
Syaikh kudeta yang mengatakan, "Ikhwanul Muslimin halal darahnya,
karena melawan pemerintahan yang sah. Bahkan menyebut tentara sebagai
mujahid." Ungkapan ini tersebar luas dalam rekaman video khutbah Jumat
di hadapan As-Sisi.