Menyambung dari sifat dasar laki-laki yang umumnya cuek dengan
penampilannya. Salah satunya adalah cuek dengan berat badannya.
Sampai-sampai ada komentar,
“ikhwan-ikhwan (laki-laki) kalau tidak gemuk pasti kurus ceking, jarang ada yang punya tubuh yang menengah ideal”
Lebih-lebih jika sudah menikah, entah kenapa para suami cenderung menjadi lebih cepat gemuk. Mungkin ada beberapa alasan yang menyebabkan para suami lebih cepat gemuk:
- sudah ada yang merawat yaitu istri, mengontrol makan dan gizi para suami, apalagi jika istri pintar masak.
- kebiasaan makan bersama dengan istri satu piring bersama sehingga porsi makan tidak terkontrol dan suami umumnya menjadi “lambung terakhir” jika ada makanan yang tersisa.
- biasanya suami dapat jatah makanan dan snack di kantor, kemudian istri yang sangat cinta dengan suaminya tidak mau makan di rumah sendiri, lebih baik menahan lapar sedikit asalkan bisa makan dan berbincang-bincang bareng dengan suami. Jadi tidak jarang suami makan dua kali pada jam makannya. Makan di kantor dan makan di rumah lagi.
- para suami tidak seperti masa mudanya dulu yang aktif di luar dan banyak bergerak. Ada porsi aktivitas di rumah yang kurang bergerak.
- di rumah terkadang aktivitas seharian lebih banyak porsinya dilakukan oleh istri, seperti mencuci, membersihkan rumah dan mendidik anak.
Mengenai hal ini, sudah selayak para suami tidak “cuek habis” terhadap penampilannya karena beberapa alasan:
- Istri punya hak yang seimbang dengan sama dengan suaminya,
Jika suami berhak atas kecantikan istri, maka istri juga berhak atas ketampanan suami. Allah Ta’alaberfirman,
وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوْفِ
“Dan para istri mempunyai hak yang seimbang dengan kewajiban mereka menurut cara yang ma’ruf.”[Al-Baqarah: 228]
- Islam mengajarkan agar para suami juga berhias untuk istrinya.
Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhumaberkata,
إِنِّي أُحِبُّ أَنْ أَتَزَيَّنَ لِلْمَرْأَةِ كَمَا أُحِبُّ أَنْ تَتَزَيَّنَ لِي لِأَنَّ اللهَ تَعَالَى
يَقُوْلُ وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوْفِ
“Sesungghnya aku senang berhias untuk istriku sebagaimana aku suka ia berhias untukku karena Allah berfirman “Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang sepatutnya” [Atsar riwayat At-Thobari di tafsirnya II/453, Al-Baihaqi dalam As-Sunan Al-Kubro VII/295 no 14505, dan Ibnu Abi Syaibah di Mushonnafnya IV/196 no 19263]
- Istri juga punya syahwat dan ingin menikmati keindahan ciptaan pada suaminya
Istri juga punya keinginan yang hampir sama dengan suami, hanya saja para istri terkadang berbalut malu berkaitan dengan hal ini. Para istri juga ingin menikmati ketampanan suami, ingin bersandar manja di bahu lebar dan dada bidang suami dan ingin merasakan keperkasaan suami dengan staminanya. Tidak heran karenanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إنما النساء شقائق الرجال
“Sesungguhnya wanita itu saudara kandung laki-laki.” [HR. Ahmad no.26195, hasan lighairihi, tahqiq Syu’aib Al-Arna’uth]
Belum punya istri sudah gemuk?
In i juga fenomena beberapa laki-laki, belum lagi mereka punya istri yang merawat dan memperhatikan tetapi wajah sudah mulai membulat, pipi di pinggang bersaing dengan pipi “chubby” di wajah, perut sudah mulai “one pack”.
Tentu ini harus dihindari sebisa mungkin, biasanya terjadi pada laki-laki yang tidak ada pekerjaan alias menganggur atau mahasiswa yang skripsinya tidak selsai-selsai, terlalu sibuk duduk diam mengerjakan skripsi bersama cemilan atau mahasiswa yang baru lulus dan belum mendapatkan pekerjaan.
Kurang baik jika umur masih muda tetapi sudah kegemukan, karena:
– biasanya gemuk membuat terlihat lebih tua dan terkesan sudah “bapak-bapak” muka menjadi ber “mutu” alias MUka TUa, padahal umur belum “bapak-bapak”.
- kurang sehat, jika muda saja sudah kegemukan, maka apalagi sudah menikah nanti.
- kurang mengenakkan buat calon istri kelak, karena mereka juga menginginkan tubuh calon suami yang ideal.
Mengenai bahaya kegemukan sepertinya sudah diketahui oleh banyak orang yaitu kurang baik bagi kesehatan, aktifitas, percaya diri dan stamina.
Solusi kegemukan
Pertama kali harus tahu apakah kita kegemukan apa tidak, biasanya langsung terlihat dengan bentuk tubuhnya. Tetapi ada juga yang sudah mulai kegemukan tetapi tidak terlalu kelihatan seperti gemuk tipe “buah pir” kemudian ditambah lagi dengan cara berpakaiannya. Kita juga harus tahu apakah kita sudah mulai kegemukan apa tidak sehingga bisa mengambil ancang-ancang kuat berjuang melawan kegemukan dengan kesungguhan.
Cara sederhana untuk mengetahuinya dengan menggunakan BMI [Body Mass Indeks] dan mengetahui batas-batas alarm kegemukan. Rumusnya mudah dihitung yaitu:
BMI= BB [Kg]/ TB2[meter]
Rentang BMI ada berbagai versi, tentu kita menggunakan versi orang Indonesia/Asia yaitu:
>BB kurang : < 18,5
>BB normal : 18,5 – 22,9
>BB lebih : 23 – 24,9
>Obesitas I : 25 – 29,9
>Obesitas II : ≥ 30
Berhati-hatilah jika sudah masuk keriteria BB lebih.
Cara menjadi lebih kurus hanya dua cara
Berdasarkan ilmu kedokteran yang ada pada kami saat ini, cara untuk menjadi lebih lebih kurus hanya dua cara yaitu mengurangi kalori yang masuk misalnya mengurangi porsi makan dan yang kedua adalah membuang kalori dan lemak berlebih dengan olahraga misalnya.Selain dua cara ini bisa kita katakan [maaf] “omong kosong”. Seperti iklan yang mengatakan bisa lebih kurus tanpa olahraga dan mengurangi porsi makan. Kecuali jika menggunakan cara kilat yang tidak diperkenankan oleh agama semisal operasi sedot lemak dan sejenisnya.
Berbagai tehnik diet bisa dilakukan, intinya adalah mengurangi porsi kalori yang masuk dengan tetap menjaga pasokan gizi. Umumnya mengurangi nasi atau karbohidrat dan makanan berlemak dengan tetap memakan sumber protein, vitamin dan mineral. Bisa dengan meminum susu atau suplemen produk khusus diet.
Pola makan dari berbagai tehnik diet juga hampir sama, yaitu makan pagi seminimal mungkin atau diganti dengan susu atau suplemen dan buah. Kemudian makan siang makan seperti biasa karena siang kalori dibutuhkan karena aktivitas. Kemudian makan malam juga seminimal mungkin sama seperti makan pagi.
Hati-hati dengan pola diet yang salah yang sering dilakukan dengan cara yang salah misalnya asal saja mengurangi makan. Ini bisa menyebabkan kekurangan gizi, tenaga lemah dan maag atau gastritis bisa kambuh. Hati-hati juga terhadap penurunan berat badan yang langsung turun tiba-tiba dengan drastis, karena tubuh akan kaget dengan perubahan yang tiba-tiba. Penurunan berat badan yang ideal adalah 0,5 kg tiap minggu.
Diet yang sederhana dan murah
Yaitu diet dengan minum air. Sehingga tidak perlu membeli produk khusus diet yang mahal dan membeli buah-buahan setiap hari. Bagaimana caranya? Caranya adalah sebelum makan kita minum air sebanyak mungkin sampai agak kembung. Nanti ada sedikit perasaan dan sensasi kenyang dengan air. Kemudian ketika makan yang kita kurangi hanyalah porsi nasinya saja, sedangkan sayur dan lauk tetap porsinya. Kalau perlu tambah porsi sayur yang mengadung serat sehingga kita tidak cepat merasa lapar. Dengan cara ini kita tidak akan kekurangan gizi. Hanya saja memang akan menyebabkan kita akan terasa lemas pada awal-awalnya. Dan ini bisa di atasi dengan meminum sedikit demi sedikit minuman yang mengandung gula seperti teh.
Diet kombinasi dengan olaharaga agar maksimal
Akan tetapi menjadi kurus hanya dengan diet makanan saja tidak akan mencapai hasil yang maksimal. Ia sebaiknya dibarengi dengan olahraga membuang kalori. Dengan beberapa alasan:
-jika berta badan turun dengan diet mengurangi makanan saja tanpa olahraga, Maka berat badan cepat juga menjadi naik kembali.
Tubuh sensitif dengan makanan karena ingin mengembalikan ke bentuk semula. Jadi sedikit saja makan berlebih atau pola diet kacau, maka tubuh cepat sekali kembali gemuk. Maka hasil usaha yang lama dan jerih payah hilang dalam waktu yang sebentar.
- kulit terlihat kurang segar.
Karena terjadi seperti perenggangan kulit akibat lebih kurus. Kulit tidak elastis dan tidak terlihat muda.
- kurang terlihat sehat dan bugar
Karena mengurangi porsi makan dan tubuh yang tidak tebiasa olahraga memiliki daya tahan yang kurang jika terjadi proses perubahan tubuh seperti ini.
Dan diet mengurangi makan adalah suatu perjuangan berat dan butuh kesungguhan serta banyak ujian dan godaannya. Maka benar-bebar harus punya tekad yang kuat dan supaya tidak putus asa di tengah perjuangan. Maka ingat-ingatlah ajaran Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam,
احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلاَ تَعْجِزْ
“Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah, jangan engkau lemah.” [HR. Muslim: 47. Kitab Al Qodar]
Penyusun: dr. Raehanul Bahraen
Sumber
#RidwanFH
“ikhwan-ikhwan (laki-laki) kalau tidak gemuk pasti kurus ceking, jarang ada yang punya tubuh yang menengah ideal”
Lebih-lebih jika sudah menikah, entah kenapa para suami cenderung menjadi lebih cepat gemuk. Mungkin ada beberapa alasan yang menyebabkan para suami lebih cepat gemuk:
- sudah ada yang merawat yaitu istri, mengontrol makan dan gizi para suami, apalagi jika istri pintar masak.
- kebiasaan makan bersama dengan istri satu piring bersama sehingga porsi makan tidak terkontrol dan suami umumnya menjadi “lambung terakhir” jika ada makanan yang tersisa.
- biasanya suami dapat jatah makanan dan snack di kantor, kemudian istri yang sangat cinta dengan suaminya tidak mau makan di rumah sendiri, lebih baik menahan lapar sedikit asalkan bisa makan dan berbincang-bincang bareng dengan suami. Jadi tidak jarang suami makan dua kali pada jam makannya. Makan di kantor dan makan di rumah lagi.
- para suami tidak seperti masa mudanya dulu yang aktif di luar dan banyak bergerak. Ada porsi aktivitas di rumah yang kurang bergerak.
- di rumah terkadang aktivitas seharian lebih banyak porsinya dilakukan oleh istri, seperti mencuci, membersihkan rumah dan mendidik anak.
Mengenai hal ini, sudah selayak para suami tidak “cuek habis” terhadap penampilannya karena beberapa alasan:
- Istri punya hak yang seimbang dengan sama dengan suaminya,
Jika suami berhak atas kecantikan istri, maka istri juga berhak atas ketampanan suami. Allah Ta’alaberfirman,
وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوْفِ
“Dan para istri mempunyai hak yang seimbang dengan kewajiban mereka menurut cara yang ma’ruf.”[Al-Baqarah: 228]
- Islam mengajarkan agar para suami juga berhias untuk istrinya.
Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhumaberkata,
إِنِّي أُحِبُّ أَنْ أَتَزَيَّنَ لِلْمَرْأَةِ كَمَا أُحِبُّ أَنْ تَتَزَيَّنَ لِي لِأَنَّ اللهَ تَعَالَى
يَقُوْلُ وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوْفِ
“Sesungghnya aku senang berhias untuk istriku sebagaimana aku suka ia berhias untukku karena Allah berfirman “Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang sepatutnya” [Atsar riwayat At-Thobari di tafsirnya II/453, Al-Baihaqi dalam As-Sunan Al-Kubro VII/295 no 14505, dan Ibnu Abi Syaibah di Mushonnafnya IV/196 no 19263]
- Istri juga punya syahwat dan ingin menikmati keindahan ciptaan pada suaminya
Istri juga punya keinginan yang hampir sama dengan suami, hanya saja para istri terkadang berbalut malu berkaitan dengan hal ini. Para istri juga ingin menikmati ketampanan suami, ingin bersandar manja di bahu lebar dan dada bidang suami dan ingin merasakan keperkasaan suami dengan staminanya. Tidak heran karenanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إنما النساء شقائق الرجال
“Sesungguhnya wanita itu saudara kandung laki-laki.” [HR. Ahmad no.26195, hasan lighairihi, tahqiq Syu’aib Al-Arna’uth]
Belum punya istri sudah gemuk?
In i juga fenomena beberapa laki-laki, belum lagi mereka punya istri yang merawat dan memperhatikan tetapi wajah sudah mulai membulat, pipi di pinggang bersaing dengan pipi “chubby” di wajah, perut sudah mulai “one pack”.
Tentu ini harus dihindari sebisa mungkin, biasanya terjadi pada laki-laki yang tidak ada pekerjaan alias menganggur atau mahasiswa yang skripsinya tidak selsai-selsai, terlalu sibuk duduk diam mengerjakan skripsi bersama cemilan atau mahasiswa yang baru lulus dan belum mendapatkan pekerjaan.
Kurang baik jika umur masih muda tetapi sudah kegemukan, karena:
– biasanya gemuk membuat terlihat lebih tua dan terkesan sudah “bapak-bapak” muka menjadi ber “mutu” alias MUka TUa, padahal umur belum “bapak-bapak”.
- kurang sehat, jika muda saja sudah kegemukan, maka apalagi sudah menikah nanti.
- kurang mengenakkan buat calon istri kelak, karena mereka juga menginginkan tubuh calon suami yang ideal.
Mengenai bahaya kegemukan sepertinya sudah diketahui oleh banyak orang yaitu kurang baik bagi kesehatan, aktifitas, percaya diri dan stamina.
Solusi kegemukan
Pertama kali harus tahu apakah kita kegemukan apa tidak, biasanya langsung terlihat dengan bentuk tubuhnya. Tetapi ada juga yang sudah mulai kegemukan tetapi tidak terlalu kelihatan seperti gemuk tipe “buah pir” kemudian ditambah lagi dengan cara berpakaiannya. Kita juga harus tahu apakah kita sudah mulai kegemukan apa tidak sehingga bisa mengambil ancang-ancang kuat berjuang melawan kegemukan dengan kesungguhan.
Cara sederhana untuk mengetahuinya dengan menggunakan BMI [Body Mass Indeks] dan mengetahui batas-batas alarm kegemukan. Rumusnya mudah dihitung yaitu:
BMI= BB [Kg]/ TB2[meter]
Rentang BMI ada berbagai versi, tentu kita menggunakan versi orang Indonesia/Asia yaitu:
>BB kurang : < 18,5
>BB normal : 18,5 – 22,9
>BB lebih : 23 – 24,9
>Obesitas I : 25 – 29,9
>Obesitas II : ≥ 30
Berhati-hatilah jika sudah masuk keriteria BB lebih.
Cara menjadi lebih kurus hanya dua cara
Berdasarkan ilmu kedokteran yang ada pada kami saat ini, cara untuk menjadi lebih lebih kurus hanya dua cara yaitu mengurangi kalori yang masuk misalnya mengurangi porsi makan dan yang kedua adalah membuang kalori dan lemak berlebih dengan olahraga misalnya.Selain dua cara ini bisa kita katakan [maaf] “omong kosong”. Seperti iklan yang mengatakan bisa lebih kurus tanpa olahraga dan mengurangi porsi makan. Kecuali jika menggunakan cara kilat yang tidak diperkenankan oleh agama semisal operasi sedot lemak dan sejenisnya.
Berbagai tehnik diet bisa dilakukan, intinya adalah mengurangi porsi kalori yang masuk dengan tetap menjaga pasokan gizi. Umumnya mengurangi nasi atau karbohidrat dan makanan berlemak dengan tetap memakan sumber protein, vitamin dan mineral. Bisa dengan meminum susu atau suplemen produk khusus diet.
Pola makan dari berbagai tehnik diet juga hampir sama, yaitu makan pagi seminimal mungkin atau diganti dengan susu atau suplemen dan buah. Kemudian makan siang makan seperti biasa karena siang kalori dibutuhkan karena aktivitas. Kemudian makan malam juga seminimal mungkin sama seperti makan pagi.
Hati-hati dengan pola diet yang salah yang sering dilakukan dengan cara yang salah misalnya asal saja mengurangi makan. Ini bisa menyebabkan kekurangan gizi, tenaga lemah dan maag atau gastritis bisa kambuh. Hati-hati juga terhadap penurunan berat badan yang langsung turun tiba-tiba dengan drastis, karena tubuh akan kaget dengan perubahan yang tiba-tiba. Penurunan berat badan yang ideal adalah 0,5 kg tiap minggu.
Diet yang sederhana dan murah
Yaitu diet dengan minum air. Sehingga tidak perlu membeli produk khusus diet yang mahal dan membeli buah-buahan setiap hari. Bagaimana caranya? Caranya adalah sebelum makan kita minum air sebanyak mungkin sampai agak kembung. Nanti ada sedikit perasaan dan sensasi kenyang dengan air. Kemudian ketika makan yang kita kurangi hanyalah porsi nasinya saja, sedangkan sayur dan lauk tetap porsinya. Kalau perlu tambah porsi sayur yang mengadung serat sehingga kita tidak cepat merasa lapar. Dengan cara ini kita tidak akan kekurangan gizi. Hanya saja memang akan menyebabkan kita akan terasa lemas pada awal-awalnya. Dan ini bisa di atasi dengan meminum sedikit demi sedikit minuman yang mengandung gula seperti teh.
Diet kombinasi dengan olaharaga agar maksimal
Akan tetapi menjadi kurus hanya dengan diet makanan saja tidak akan mencapai hasil yang maksimal. Ia sebaiknya dibarengi dengan olahraga membuang kalori. Dengan beberapa alasan:
-jika berta badan turun dengan diet mengurangi makanan saja tanpa olahraga, Maka berat badan cepat juga menjadi naik kembali.
Tubuh sensitif dengan makanan karena ingin mengembalikan ke bentuk semula. Jadi sedikit saja makan berlebih atau pola diet kacau, maka tubuh cepat sekali kembali gemuk. Maka hasil usaha yang lama dan jerih payah hilang dalam waktu yang sebentar.
- kulit terlihat kurang segar.
Karena terjadi seperti perenggangan kulit akibat lebih kurus. Kulit tidak elastis dan tidak terlihat muda.
- kurang terlihat sehat dan bugar
Karena mengurangi porsi makan dan tubuh yang tidak tebiasa olahraga memiliki daya tahan yang kurang jika terjadi proses perubahan tubuh seperti ini.
Dan diet mengurangi makan adalah suatu perjuangan berat dan butuh kesungguhan serta banyak ujian dan godaannya. Maka benar-bebar harus punya tekad yang kuat dan supaya tidak putus asa di tengah perjuangan. Maka ingat-ingatlah ajaran Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam,
احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلاَ تَعْجِزْ
“Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah, jangan engkau lemah.” [HR. Muslim: 47. Kitab Al Qodar]
Penyusun: dr. Raehanul Bahraen
Sumber
#RidwanFH
No comments:
Post a Comment
PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Sudah Berkunjung ke Wabsite Saya...