A. T DJALIL
Peneliti pada National Election Institute (NEI)
Pertempuran Parpol pada pemilu legislatif 2014 akan sangat dasyat,
sehingga menarik untuk dicermati dan dikaji. Berdasarkan hasil kajian,
hal yang membuat dasyatnya medan pertempuran Pemilu 2014, Pertama,
karena Parpol akan habis-habiskan untuk memenangkan pertempuran pada
Pemilu 2014 dengan menggerakan seluruh potensi SDM yang dimiliki,
termasuk SDM yang menduduki posisi sebagai pejabat publik. Selian itu,
Parpol akan menggunakan dana sebesar-besar untuk mempengaruh pemilih
melalui serangan udara (media cetak dan elektronik) dan serangan darat
(cost politic dan money politic), serta Papol menggunakan segala taktik
dan strategi pertempuran paling mutakhir. Peneliti pada National Election Institute (NEI)
Semakin dekatnya hari H
pemungutan suara, masing-masing parpol akan saling jegal dan membuat
intrik atau operasi politik untuk menjatuhkan (down grade) antara satu
dengan yang lainnya termasuk dengan mengungkap kasus hukum dari
masing-masing kadernya. Parpol juga akan melakukan perang survei dengan
klaim partainya memiliki elektabilitas paling tinggi dengan tujuan
mempengaruhi pemilih, mendongkrak (up grade) dengan cepat suara
partainya dan menjatuhkan citra partai lain (down grade).
Kedua, karena jumlah parpol peserta pemilu 2014 relatif sedikit yaitu
hanya 12 Parpol dibanding dengan pemilu-pemilu sebelumnya. Dengan
sedikitnya peserta pemilu akan menimbulkan gesekan lebih masif di
lapangan. Selain gesekan antar parpol juga akan terjadi gesekan yang
kuat antar Caleg dalam satu Parpol.
Ketiga, karena saat ini tidak ada satu partaipun yang dominan di semua
provinsi yang ada di Indonesia. Beberapa Parpol seperti Golkar, PKS,
PDIP, dan PD hanya menguasai beberapa provinsi saja. Keberhasilan Kepala
daerah dari Parpol dalam membangun daerahnya akan digunakan oleh Parpol
untuk mengkapitalisasi suara pada pemilu 2014.
Keberadaan Gubernur dari
Golkar seperti Alex Nurdin sebagai gubernur Sumsel, Syahrul Yasin Limpo
sebagai gubernur Sulsel akan dimanfaatkan oleh Golkar untuk meraup
suara signifikan di provinsi tersebut. Namun demikian, untuk Provinsi
Banten suara Golkar akan mengalami penurunan yang signifikan karena
kasus korupsi Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah yang sekarang ditangani
KPK. Untuk PKS, Keberhasilan pembangunan dari Gubernur Jawa Barat Ahmad
Heriawan, Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho dan Gubernur Sumbar Irwan
Prayitno yang merupakan kader PKS, akan menjadikan Jabar, Sumbar dan
Sumut sebagai basis PKS yang kuat sekaligus akan menjadi lumbung suara
bagi PKS.
Begitu pula keberadaan gubernur yang berasal dari PDIP seperti
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, dan Gubernur Kalteng Agustin Teras
Narang, keberadaannya akan dikapitalisasi meningkatkan suara PDIP di
Jateng dan Kalteng. Adapun di DKI Jakarta diprediksi suara PDIP akan
anjlok karena masyarakat DKI Jakarta banyak yang kecewa atas pencalonan
Gubernur DKI Jakarta Jokowi menjadi capres, selain itu PDIP juga harus
berhadapan dengan keperkasaan PKS dalam memperebutkan suara di DKI
Jakarta.
Untuk Provinsi Jawa Timur, Keberadaan Sukarwo (Pakde Karwo)
yang merupakan gubernur dari PD akan memberi pengaruh cukup kuat pada
masyarakat Jatim untuk memilih PD, walaupun akan bertempur hebat dengan
PKB, karena Jatim adalah basis tradisional dari PKB. Begitupun di Bali
walaupun gubernurnya dari PD yaitu I Made Mangkupastika tetapi PD tidak
akan mudah meraup suara dengan leluasa karena akan berhadapan dengan
PDIP, karena Bali merupakan basis tradisional dari PDIP. Parpol selain
Golkar, PKS, PDIP, PD dan PKB tidak mempunyai basis teritorial yang
cukup kuat di berbagai propinsi di Indonesia, sehingga akan berat untuk
menjadi pemenang pada Pemilu 2014.
Hasil akhir dari pertempuran Parpol pada Pemilu 2014 diprediksi akan menghasilkan:
Empat Parpol papan atas, yaitu : Golkar, PKS, PDIP, PD dengan perolehan suara antara 10%-15% dengan selisih relatif tipis;
Lima Parpol papan tengah, yaitu: Gerindra, Hanura, PPP, PAN, PKB dengan perolehan suara antara 5%-9%; dan Tiga Parpol papan bawah, yaitu: Nasdem, PBB dan PKPI dengan perolehan suara antara 1%-4%.
---
No comments:
Post a Comment
PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Sudah Berkunjung ke Wabsite Saya...