Maksud hati pengen tampil seksi, gak taunya malah dijangkiti beragam penyakit
Kawula muda yang gemar berpakaian seksi kudu hati-hati. Baru-baru ini ada kabar gembira eh kabar baru. Menurut Dr. Malvinder Parmar dari Timmins dan Distrcit Hospital, Ontario, Kanada, bahwa celana ketat sepinggul berpeluang menimbulkan penyakit yang rasanya seperti kesemutan dan panas-panas di kulit.
Menurut Parmar, dalam setahun terakhir ini ia kedatangan cukup banyak pasien yang mengeluhkan rasa panas dan gatal di sekitar paha. Gangguan saraf ringan itu terjadi sejak mereka suka mengenakan pakaian ketat. Secara logis pun hal
ini bisa dipahami. Anak kecil pun tahu, kalau anggota tubuh di bungkus dengan ketat, tentu akan menghambat atau mempersempit jalan darah atau saraf. Masih menurut Parmar dalam tulisannya di Canadian Medical Association Journal, jika penyakit Paresthesia ini dibiarkan, bisa menyebabkan kelumpuhan ! Nah, lo !
Karenanya, dalam terapinya, Parmer menyuruh para pasien untuk tidak berpakaian ketat. Hasilnya, hanya enam minggu mereka mengubah gaya berpakaian, para pasien itu mulai menunjukkan arah perbaikan. Namun, Parmer jelas tak bisa menjamin penyakit itu tidak kambuh lagi kalau para pesien kembali mengenakan pakaian ketat. Untuk itu, ia menyarankan agar para pasiennya mengenakan pakaian longgar atau baju terusan sejenis jubah.
Selain itu, sejumlah ahli kulit menyebutkan, pakaian ketat bisa menyebabkan beberapa penyakit kulit. Iklim tropis seperti di Indonesia, pakaian ketat memang kudu diwaspadai. Akibat terlalu lengket, ruang kulit jadi sedikit udara. Sedangkan keringat yang keluar lumayan banyak. Ini bisa menyebabkan kelembaban kulit. Apalagi kalau pakaian yang dikenakan terbuat dari jenis bahan yang tidak menyerap keringat.
Jika hal ini sering berlangsung maka jamur akan mudah berkembang dan beranak pinak. Beragam penyakit kulit, seperti kurap, panu dan bercak-bercak putih akan gampang muncul.
Kontak langsung antara kulit dengan pakaian bisa menyebabkan iritasi. Apalagi kalau jenis pakaian itu kasar, seperti celana jeans dan sejenisnya. Sebagai contoh konkret, jam tangan atau ikat pinggang yang terlalu ketat menempel di kulit bisa langsung menimbulkan bekas. Begitu juga dengan pakaian katat. Awalnya mungkin radang ringan. Tapi kalau berketerusan bisa menyebabkan bercak hitam, khususnya di sekitar paha.
Penyakit lain yang bisa menjangkit pamakai pakaian ketat adalah biduran. Bentuknya bentol-bentol seperti bekas di gigit ulat bulu. Jika tidak diobati akan menimbulkan bekas kemerahan.
Ini dampak berpakaian ketat ditinjau dari sisi kesehatan. Dari sisi lain, pakaian ketat juga bisa mengundang maksiat.
Pakaian ketat akan menampakkan lekuk tubuh dengan jelas. Ini bisa mengundang niat jahat lawan jenis. Sebab, seperti pesan Bang Napi, kejahatan tak hanya muncul karena niat tapi juga kesempatan.
Orang yang berpakaian ketat dan seksi sama seperti orang yang tidak berpakaian. Sebenarnya kita gak usah heran dengan fenomena ini. Jauh-jauh hari, Rasulullah saw sudah mengingatkan.
Dalam sebuah haditsnya beliau bersabda, “ Ada dua golongan penghuni neraka yang belum pernah kulihat. Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi yang digunakan oleh orang-orang untuk memukulnya. Dan wanita yang berpakaian tapi telanjang, sambil berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang condong. Dia tidak akan masuk surga dan tidak akan pernah mencium harumnya ...” (HR. Muslim).
Sangat berbeda dengan pakaian longgar. Dalam posisi ini, jaringan urat saraf atau jalan darah tidak akan terganggu. Sirkulasi udara di atas kulit pun akan lancar. Keringat yang keluar akan segera kering sehingga tidak sempat berjamur.
Bagi perempuan yang aktif di luar rumah, pakaian longgar tidak manjadi penghalang. Justru, mempermudah gerak dan aman dari incaran mata keranjang. Kemajuan zaman pun tidak menjadi penghambat berkembangnya beragam mode. So, meskipun tidak berpakaian ketat, kamu-kamu tetap boleh berkreasi dengan model jubah terbaru yang tetap tidak keluar dari rel Syar’i. Di antaranya, warnanya tidak norak, menghindari gambar tidak karuan atau yang mengundang perhatian.
Nah, gak ada alasan lagi kan bagi kamu yang mau berpakaian Islami. Selain terhindar dari berbagai penyakit, juga kamu telah melaksanakan ajaran Islam yang benar. So, katakan sekarang juga : Selamat tinggal pakaian ketat !!!
18 Juni 2004/29 Rabi’ul Akhir 1425. Dicatat ulang : 2010
No comments:
Post a Comment
PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Sudah Berkunjung ke Wabsite Saya...