Jazakallah khoir akhi…”
Afwan jiddan ane telat!”
Tafadhol dimulai saja”
“Antum kemana saja?”
Sering mendengar gaya-gaya bicara seperti itu? Bahasa arab campur-campur. Bagi teman-teman yang aktif pada kegiatan-kegiatan dakwah Islam tentunya sudah tidak asing lagi. Gaya bicara seperti itu seolah sudah menjadi sebuah budaya yang mewarnai aktifitas para aktifis dakwah.
Afwan jiddan ane telat!”
Tafadhol dimulai saja”
“Antum kemana saja?”
Sering mendengar gaya-gaya bicara seperti itu? Bahasa arab campur-campur. Bagi teman-teman yang aktif pada kegiatan-kegiatan dakwah Islam tentunya sudah tidak asing lagi. Gaya bicara seperti itu seolah sudah menjadi sebuah budaya yang mewarnai aktifitas para aktifis dakwah.
Namun, sebagian orang menanggapi dengan skeptis tentang hal ini. Mereka berkata “Ngapain sih sok-sok arab segala?”. Dan komentar-komentar lain yang maksudnya menganggap gaya bicara seperti itu hanyalah sok arab, sok alim, sok anak rohis, atau sok agamis.
Saat orang-orang lebih nyaman dengan gaya gua-elu, dab, coy, aku, kamu, anda beberapa teman aktifis dakwah lebih suka ber-ane-antum. Bukan tanpa alasan tentu. Ketahuilah, bahwa membiasakan berkomunikasi dengan bahasa arab adalah amalan yang baik. Perhatikan penjelasan berikut ini.
Mempelajari Al-Qur’an itu wajib. Semua sepakat. Allah berfirman:
“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya. Dan supaya orang-orang yang mempunyai pikiran dapat mengambil pelajaran” (QS.Shood : 29)
Namun Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa arab, dan bahasa arab bukanlah bahasa kita sehari-hari. Maka wajib bagi setiap muslim yang beritikad untuk mempelajari Qur’an untuk belajar bahasa arab. Karena tidak akan mungkin seseorang dapat mempelajari Qur’an dengan sempurna dengan terjemahan. Dan tidak akan mungkin seseorang dapat mempelajari Qur’an dengan sempurna, kecuali dengan mempelajari bahasa arab. Maka bila ada suatu ibadah wajib yang hanya bias dilakukan dengan suatu sarana, maka sarana tersebut hukumnya wajib pula. Dan kemudian, salah satu kiat untuk menimbulkan semangat dan menguasai bahasa arab adalah dengan membiasakannya dalam kehidupan sehari-hari.
Maka para ulama pun berpendapat, membiasakan diri dengan
bahasa arab adalah amal yang baik, sekaligus merupana syiar Islam di
masyarakat. Seperti yang dikatakan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rohimahullah,
beliau berkata “Tidak ada jalan lain untuk memahami agama ini kecuali dengan
memahami bahasa ini. Maka, memahami bahasa arab adalah termasuk bagian dari
agama. Membiasakan berkomunikasi dengan bahasa arab akan memudahkan dalam
memahami agama ini dan lebih memudahkan untuk menyebarkan syiar-syiar Islam.
Serta lebih dekat untuk mencontoh generasi awal umat ini dari kaum Muhajirin
dan Anshar dalam seluruh urusan-urusan mereka” (Syarh Al Iqtidhoo’ Shiroothol
Mustaqiim, hal 211-212)
No comments:
Post a Comment
PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Sudah Berkunjung ke Wabsite Saya...