Aku belum pernah mengenalmu sebelumnya, tetapi ketika walimu amanahkan
kau padaku, maka biarlah keringatku tercucur gugurkan kewajibanku tuk
menafkahimu
Aku belum pernah mengenalmu sebelumnya. Tetapi pelayananmu padaku bagaikan pelayanan seorang hamba sahaya kepada rajanya. Selalu mengesankan, selalu menentramkan
Aku belum pernah mengenalmu sebelumnya. Namun tak pernah kutemui keluhkesahmu saat menemani perjalanan hidupku dalam cinta yang sederhana ini
Aku belum pernah mengenalmu sebelumnya. Tetapi sadarku mengingatkan, engkau adalah ibu bagi anak-anakku. Maka tak pantaslah engkau kusakiti, engkau kulukai
Istriku, aku belum pernah mengenalmu sebelumnya. Tetapi percayalah, namamu selalu kuselipkan dirangkaian doa-doaku
(Abu Syafiq Abdullah)
Sumber : indahnyamenikah
#RidwanFH
Aku belum pernah mengenalmu sebelumnya. Tetapi pelayananmu padaku bagaikan pelayanan seorang hamba sahaya kepada rajanya. Selalu mengesankan, selalu menentramkan
Aku belum pernah mengenalmu sebelumnya. Namun tak pernah kutemui keluhkesahmu saat menemani perjalanan hidupku dalam cinta yang sederhana ini
Aku belum pernah mengenalmu sebelumnya. Tetapi sadarku mengingatkan, engkau adalah ibu bagi anak-anakku. Maka tak pantaslah engkau kusakiti, engkau kulukai
Istriku, aku belum pernah mengenalmu sebelumnya. Tetapi percayalah, namamu selalu kuselipkan dirangkaian doa-doaku
(Abu Syafiq Abdullah)
Sumber : indahnyamenikah
Menikah adalah sebuah fase dalam
kehidupan yang tentu semua manusia ingin jalani, sebagai fitrah atau
kodratnya yang membutuhkan seseorang sebagai sahabat dalam menjalani
kehidupan ini.Apalagi bagi umat Muslim, menikah adalah sebuah ibadah,
sunnah Rasul, yang bahkan nilainya sama dengan menyempurnakan separuh
agama. Allah bahkan melaknat, siapapun yang tidak mau menikah dan
memilih membujang atau hidup sendiri tanpa pasangan seumur hidupnya.
Karena menikah adalah sebuah ibadah, dan perjanjian pernikahan saat Akad
Nikah sama dengan sebuah perjanjian berat antara hamba dengan Allah,
maka proses dalam menujunya pun tidak boleh dilakukan dengan main-main
atau penuh kemaksiatan. Karena sesungguhnya jodoh itu telah Allah
siapkan untuk kita, jauh sekali bahkan sebelum alam semesta ini
diciptakan oleh-Nya.
Namun yang menjadi pembeda adalah,
bagaimana kita menjemputnya. Dengan cara yang baik, atau cara yang tidak
baik? Anjuran dari Rasulullah dan tentunya perintah Allah berkenaan
dengan menjaga kesucian proses menikah adalah tanpa dikotori oleh
maksiat. Salah satunya kita kenal dengan istilah ta’aruf. Ta’aruf secara
bahasa berarti “Berkenalan atau Perkenalan”. Maksudnya di sini, kedua
calon mempelai saling mengenal, satu sama lain, dan keluarga
masing-masing dalam koridor yang tidak melanggar syariat dari Allah
SWT.Nah, bagi kamu yang mengaku sudah siap menikah namun belum juga
menemukan jodoh yang tepat, siap tidak kira-kira kamu melewati proses
pernikahan dalam jalan ta’aruf? Sebelum menjawab iya atau tidak, lebih
baik pahami dulu rambu-rambunya berikut ini, agar kamu semakin mantap
menjemput jodohmu dalam keberkahan.
#RidwanFH
No comments:
Post a Comment
PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Sudah Berkunjung ke Wabsite Saya...