Bagi umat Islam,
membaca dan mengamalkan kandungan dalam Al-Quran adalah sesuatu yang mulia.
Apalagi jika dalam suasana bulan suci Ramadan seperti ini. Karena itulah banyak
di antara kamu yang semenjak kecil sudah diajari mengaji oleh orangtuamu.
Jika boleh ditanya, kapan terakhir
kamu mengaji? Mungkin ada yang bilang kemarin, seminggu lalu, tiga bulan lalu,
atau bahkan sepuluh tahun lalu. Terserah memang, karena membicarakan soal agama
adalah sesuatu yang begitu sensitif dan menjadi penilaian masing-masing orang
dengan Allah SWT langsung.
Mungkin jika demikian kamu harus
mengetahui Musa. Namanya
mendadak populer di dunia maya karena si Hafiz cilik yang masih belum genap
berusia enam tahun ini sudah mengikuti kompetisi penghafal Al-Quran tingkat dunia
di Jeddah, Arab Saudi. Dilansir dream.co.id, yuk ikuti sepak terjang si cilik Musa!
1. Usianya Belum Enam Tahun
Nama
bocah bernama lengkap Abu Musa ini mendadak populer saat dia
mengikuti program TV, Hafiz
Indonesia. Sejatinya sebelum mengikuti acara tersebut, bocah asal Bangka
Barat, Bangka Belitung ini sudah mengikuti beberapa lomba menghafal Al-Quran
tingkat nasional.
Setelah meraih kemenangan demi kemenangan, Musa memberanikan diri ikut lomba menghafal Al-Quran tingkat internasional yang digelar di Arab Saudi. Menurut paman Musa, Abu Unaisah, ikutnyaMusa dalam ajang dunia itu karena kerjasama TV penyelenggara Hafiz Indonesia dengan Kedubes Arab Saudi di Jakarta.
Mengapa harus Musa? Karena bocah yang belum genap berusia enam tahun ini begitu menyita perhatian saat mengikuti Hafiz Indonesia. Sungguh, mungkin saat anak berusia lima tahun asyik bernyanyi, Musa justru membawa nama baik Indonesia dan agamanya di tingkat dunia.
Setelah meraih kemenangan demi kemenangan, Musa memberanikan diri ikut lomba menghafal Al-Quran tingkat internasional yang digelar di Arab Saudi. Menurut paman Musa, Abu Unaisah, ikutnyaMusa dalam ajang dunia itu karena kerjasama TV penyelenggara Hafiz Indonesia dengan Kedubes Arab Saudi di Jakarta.
Mengapa harus Musa? Karena bocah yang belum genap berusia enam tahun ini begitu menyita perhatian saat mengikuti Hafiz Indonesia. Sungguh, mungkin saat anak berusia lima tahun asyik bernyanyi, Musa justru membawa nama baik Indonesia dan agamanya di tingkat dunia.
2. Belajar Mulai 2 Tahun
Bakat Musa menghafal
Al-Quran memang sudah diasah sedari kecil. Di mana semenjak usia dua tahun,
sang ayah, Hanafi, sudah memperkenalkan
huruf-huruf Hijaiyah pada Musa. Huruf-huruf itu ditempel di
dinding agar selalu diulang-ulang oleh Musa dan sampai dia hafal seluruh huruf.
Kini pelajaran itu sudah membuahkan hasil memuaskan. Selain hafal Al-Quran rupanya Musa si bocah yang belum genap enam tahun ini rajib melakukan ibadah di malam hari seperti salat sunah.
Jika kamu menilai masa anak-anaknya hilang, itu salah besar. Karena selepas subuh adalah waktu bagi Musa untuk bermain dengan teman-temannya. Hebatnya, di sela-sela itu dia masih sempat mengulang menghafal Al-Quran.
Kini pelajaran itu sudah membuahkan hasil memuaskan. Selain hafal Al-Quran rupanya Musa si bocah yang belum genap enam tahun ini rajib melakukan ibadah di malam hari seperti salat sunah.
Jika kamu menilai masa anak-anaknya hilang, itu salah besar. Karena selepas subuh adalah waktu bagi Musa untuk bermain dengan teman-temannya. Hebatnya, di sela-sela itu dia masih sempat mengulang menghafal Al-Quran.
3. Hafal Dalam 30 Menit
Ketika tampil di acara Hafiz Indonesia, Musa sempat mengaku bahwa dia tinggal
menghafal surat An-Nahl dan Bani Israil agar melengkapi kemampuannya hafal 30
Juz Al-Quran. Menurut paman Musayang menemaninya
berjuang di Arab Saudi, Abu Unais, Musa memang bocah luar biasa.
Daya ingat dan daya tangkap Musa memang mengagumkan. Dia mampu
menghafal setengah lembar Al-Quran yang besar dalam waktu 30 menit. Tak heran,
semenjak masih di kandungan, kedua orangtua Musa rajin mengaji agar kelak anak
yang lahir yakni Musa akan menjadi sosok teladan yang
begitu mengagumkan.
4.
Buat Juri Menangis
Jika
kamu mendapatkan kesempatan bertemu dengan Musa,
maka yang terlihat adalah dia tak ubahnya bocah kecil biasa. Dia masih polos
dan suka bermain dengan anak-anak seusianya. NamunMusa sangatlah istimewa, belum genap enam
tahun dia memiliki kemampuan menghafal Al-Quran luar biasa.
Musa memang fasih melantunkan ayat suci yang mungkin bahkan kamu belum bisa melakukannya dengan sempurna. Bahkan semenjak tampil di program Hafiz Indonesia, Musa sudah membuat para dewan juri dan penonton kagum.
Awalnya banyak yang tak percaya bocah mungil ini bisa menghagal 29 Juz Al-Quran. Namun saat dites, dengan tenang Musa meneruskan bacaan itu dengan sempurna. Tak sekedar hafal, di usianya yang masih cocok bermain-main itu, Musa juga mampu melantunkan dengan tajwid yang pas. Tak heran aksi Musa mampu membuat beberapa orang menangis haru.
Musa memang fasih melantunkan ayat suci yang mungkin bahkan kamu belum bisa melakukannya dengan sempurna. Bahkan semenjak tampil di program Hafiz Indonesia, Musa sudah membuat para dewan juri dan penonton kagum.
Awalnya banyak yang tak percaya bocah mungil ini bisa menghagal 29 Juz Al-Quran. Namun saat dites, dengan tenang Musa meneruskan bacaan itu dengan sempurna. Tak sekedar hafal, di usianya yang masih cocok bermain-main itu, Musa juga mampu melantunkan dengan tajwid yang pas. Tak heran aksi Musa mampu membuat beberapa orang menangis haru.
5.
Peserta Termuda
Saat
mengikuti lomba menghafal Al-Quran tingkat dunia di Arab Saudi, rupanya Musa menjadi bocah termuda yang mengikuti
ajang tersebut. Dalam lomba yang digelar semenjak Selasa (1/7) - Kamis (3/7)
silam, Musa adalah peserta terkecil.
Memang ada peserta lain yang berumur 10 tahun dan 12 tahun, tetapi prestasi Musa luar biasa. Mengikuti ajang internasional untuk kali pertama sebagai peserta termuda, Musa mampu ada di peringkat ke-12 dari 25 peserta yang ikut tampil di Jeddah. Bahkan Musa mendapatkan nilai Mumtaz karena Musa meraih 90,83 poin dari 100 nilai sempurna.
Memang ada peserta lain yang berumur 10 tahun dan 12 tahun, tetapi prestasi Musa luar biasa. Mengikuti ajang internasional untuk kali pertama sebagai peserta termuda, Musa mampu ada di peringkat ke-12 dari 25 peserta yang ikut tampil di Jeddah. Bahkan Musa mendapatkan nilai Mumtaz karena Musa meraih 90,83 poin dari 100 nilai sempurna.
6.
Anak Petani Sederhana
Kesederhanaan
adalah hal yang tertangkap dari Musa.
Besar di daerah yang jauh dari ibukota yakni di Bangka Barat, Bangka Belitung,
membuat Musa tumbuh menjadi bocah bersahaja yang
taat agama. Semenjak kecil memang orangtua Musa sudah mengajarkan pendalaman agama
bagi dirinya.
Meskipun memang Musa pernah merasa bosan belajar Al-Quran saat berusia 3,5 tahun, sang ayah,Hanafi tidak menyerah. Kendati Musa sempat menangis, Hanafi tetap percaya bahwa agama akan menjadi landasan kuat untuk kehidupan Musa ke depannya. Karena itu Hanafi sampai meminta bantuan seorang penghafal Al-Quran bernama Sabilar Rosyad.
Tahukah kamu kalau rupanya Musa adalah anak seorang petani? Yap, di sela kesederhanaan hidup mereka, secara bersahaja mereka mengingatkan semua orang bahwa kekuatan terbesar di dunia ini adalah Allah SWT dan sudah menjadi tugas umat-Nya untuk bersyukur dan senantiasa memuja nama-Nya.
Meskipun memang Musa pernah merasa bosan belajar Al-Quran saat berusia 3,5 tahun, sang ayah,Hanafi tidak menyerah. Kendati Musa sempat menangis, Hanafi tetap percaya bahwa agama akan menjadi landasan kuat untuk kehidupan Musa ke depannya. Karena itu Hanafi sampai meminta bantuan seorang penghafal Al-Quran bernama Sabilar Rosyad.
Tahukah kamu kalau rupanya Musa adalah anak seorang petani? Yap, di sela kesederhanaan hidup mereka, secara bersahaja mereka mengingatkan semua orang bahwa kekuatan terbesar di dunia ini adalah Allah SWT dan sudah menjadi tugas umat-Nya untuk bersyukur dan senantiasa memuja nama-Nya.
No comments:
Post a Comment
PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR
Terima Kasih Sudah Berkunjung ke Wabsite Saya...